Peta Kontur
November 23, 2015
Dalam
peta topografi ataupun peta rupa bumi Indonesia, terdapat beberapa kenampakan
yang dapat dilihat. Baik kenampakan alam maupun kenampakan buatan. Salah satu
kenampakan yang dilihat dalam peta topografi maupun peta rupa bumi Indonesia
adalah relief muka bumi yang umumnya dapat digambarkan dengan garis kontur.
Garis
kontur adalah garis khayal yang menghubungkan antara titik-titik yang memiliki
ketinggian tempat yang sama. Garis kontur memiliki ciri sebagai berikut:
a.
Garis kontur tidak mungkin
berpotongan dengan garis kontur lainnya.
b.
Garis kontur tidak mungkin bercabang
c.
Semua titik yang dihubungkan dengan
garis kontur memiliki ketinggian yang sama.
d.
Garis kontur yang berjarak rapat
menandakan daerah tersebut berupa daerah yang terjal/ curam, dan sebaliknya.
Jika garis kontur berjarak renggang menandakan daerah tersebut merupakan daerah
yang landai.
e.
Garis kontur yang bergerigi
menunjukkan adanya suatu depresi
Untuk lebih jelas, bagaimana kalau kalian coba lihat soal berikut:
Pendakian
daerah seperti gambar kontur lebih mudah dilakukan melalui jalur ...
a.
I
b.
II
c.
III
d.
IV
e.
V
(UN
Geografi 2011/2012)
Jawaban:
Ingat
prinsipnya Renggang = landai, rapat = terjal. Jalur yang nyaman untuk melakukan
pendakian pastinya adalah jalur yang tidak terlalu terjal, sehingga lebih mudah
maka dari itu jalur yang paling landai adalah jalur I.
Peta
yang berisikan garis-garis kontur juga dapat disebut sebagai peta kontur. Dalam
sebuah peta kontur, kita dapat mengetahui:
a.
Ketinggian suatu tempat
Dalam satu garis kontur memiliki satu ketinggian yang sama. Beda
ketinggian antara kontur yang satu dengan kontur yang lain disebut dengan
Contour Interval (CI) dengan rumus:
Contohnya:
Titik A memiliki ketinggian +125 m diatas permukaan air laut dan
ketinggian tempat kota C adalah ...
a.
100 m
b.
75 m
c.
50 m
d.
25 m
e.
10 m
(UN Geografi 2012/2013)
Mari kita masukkan angka-angka tersebut dengan rumus diatas:
Diketahui bahwa beda kontur adalah 25 meter,
maka:
Atau; kamu juga dapat menjumpai soal seperti ini:
Jarak O – P pada peta 8 cm dan jarak P – Q = 3
cm seperti ilustrasi gambar. Titik Q terletak pada ketinggian .... dan cocok
untuk...
a.
915 m,
perkebunan kina
b.
920 m,
kehutanan
c.
925 m,
perkebunan kina
d.
930 m,
petani buah
e.
935m,
tanaman coklat
Jawaban:
b.
Tingkat kecuraman (lereng)
Ketinggian kemiringan lereng dapat dinyatakan dalam persen maupun
derajat.
Contoh: (UN Geografi 2008/2009)
Jarak PQ di peta 1 cm; skala peta 1 : 100.000. beda tinggi p dan Q’
= 50 meter. Kemiringan lereng pada PQ’ adalah ....
a.
1° 50’
b.
2° 51’
c.
3° 52’
d.
4° 53’
e.
5° 54’
Jawaban:
Atau:
Gambar di bawah
ini adalah peta skala 1 : 10.000, jika jarak datar A dan B adalah 12 cm dipeta,
maka kemiringan jalan ini adalah:
b.
8.3 %
c.
3 %
d.
2.5 %
Jawaban:
Sumber:
Djuhadi.
2009. Fungsi dan Aplikasi Peta RupaBumi Untuk Pembelajaran di Sekolah.
FIS-UNNES: Semarang (Diktat Kuliah Jurusan Geografi)
Widiyatmoko.
2006. Geografi Untuk SMA Kelas XII. Erlangga: Jakarta
0 komentar