Dimasa awal pandemi, ketika sekolah ditutup dan pembelajaran beralih menjadi belajar di rumah. Banyak sekali siswa yang mengeluhkan tentang banyaknya materi dan tugas-tugas. Jangankan siswa, gurupun demikian. Tuntutan guru untuk menyelesaikan kurikulum sedangkan jam belajar peserta didik dibatasi, apalagi mereka tidak melakukan pembelajaran tatap muka seperti biasa.

Hingga kemendikbud mengeluarkan sebuah Pedoman Pelaksanaan Kurikulum di Kondisi Khusus, dimana masing-masing sekolah diberi kebebasan untuk memilih dari 3 hal, diantaranya:

• 1.      Menyelesaikan kurikulum nasional
• 2.      Menerapkan kurikulum darurat
• 3.      Menyederhanakan kurikulum secara mandiri.

Ada beberapa perubahan dalam kurikulum geografi SMA/MA di kurikulum darurat. Ada beberapa KD yang dihilangkan dari kurikulum nasional. Berikut penulis rincikan perbedaan dan perubahan dari kurikulum nasional dengan kurikulum darurat per kelas.

Di kelas X SMA/MA, KD yang dihilangkan adalah KD 3.3 dan 4.33 yaitu KD tentang materi penelitian geografi.

Di kelas XI SMA/MA, KD yang dipangkas cukup banyak yaitu 3 KD. Diantaranya adalah KD 3.1 & 4.1 tentang materi Posisi Srategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. KD 3.4 dan 4.4 tentang ketahan panganan dan terakhir adalah KD 3.6 dan 4.6 tentang keragaman budaya.

Di kelas XII SMA/MA, hanya satu yang dihilangkan yaitu KD 3.3 dan 4.3 tentang Penginderaan Jauh dan SIG untuk pengembangan potensi wilayah dan kesehatan lingkungan. 

Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian setuju jika KD itu yang dihilangkan?

Apapun itu kemndikbud sendiri memberikan kita sebagai guru dan sekolah untuk menentukan kurikulum mana yang akan kita gunakan untuk masa pandemic ini. Mau tetap dengan kurikulum nasional? Kurikulum darurat? Atau kalian menyederhanakan kurikulum secara mandiri? Pilihan ada ditangan kalian.

Selamat Merdeka Belajar.

 

bagi yang belum memiliki kurikulum darurat kalian bisa mengunjungi alamat web di bawah ini:

KURIKULUM DARURAT KEMENDIKBUD