KULIAH UMUM- MOTIVASI GURU DALAM MENDIDIK-BELAJAR DALAM MENGAJAR BERSAMA BUTET MANURUNG

September 16, 2020

Hal yang paling sulit dalam mendidik atau bahkan mengajar adalah membangun motivasi belajar pada diri siswa. Berbagai penelitian tentang motivasi belajar siswa kerap kali dilakukan sejak kita masih mahasiswa dulu. Lalu bagaimana dengan motivasi guru? Pernahkah bapak/ibu guru menilainya?

Apa motivasi dan tujuan kita sendiri dalam mendidik atau menjadi guru sebenarnya. Dalam Kuliah Umum yang bertajuj “Motivasi Guru dalam Mendidik-Belajar dalam Mengajar” yang disampaikan oleh Butet Manurung. Seorang antropolog sekaligus aktivis dunia pendidikan yang menjadi founder dari Sokola Rimba.

Dalam kuliah umum ini, Butet Manurung mengisahkan perjalanannya awal ke suku Rimba yang terkenal Nomaden itu. Pengusiran dan penolakan sudah sering Butet alami, akan tetapi dia tetap kembali. Menurut Butet, suku Rimba sudah memiliki sekolah dan kurikulumnya sendiri, sekolah mereka adalah alam dan kurikulum mereka adalah bagaimana mereka bertahan hidup.

Kurikulum Sokolah Rimba

Mereka tak mengenal sin, cos dan tangen. Jangankan itu baca tulis saja mereka tidak tahu. Bahkan pena dianggap tabu oleh masyarakat suku Rimba. Pena adalah setan berujung runcing dan akan membawa kesialan. Tak pantang menyerah, Butet Manurung tetap bertahan dan mencoba formula kurikulum terbaik untuk masyarakat suku Rimba.

Butet Manurung melibatkan masyarakat setempat, orangtua, tokoh adat bahkan anak-anak untuk menyusun kurikulumnya. anak-anak kecil dikatakan sudah belajar dan berhasil jika mereka mampu erburu hewan-hewan kecil, ditahap selanjutnya mungkin mampu menangkap ular dan seterusnya. Kurikulum yang diajarkan ke anak-anak Sokola Rimba dapat langsung diimplementasikan secara kontekstual untuk menyelesaikan permaslaahan yang dialami di kehidupan sehari-hari.

Booster

Ada quotation menarik menurut penulis,

“seorang guru harus percaya bahwa anak didiknya itu mampu”

Selama ini kita selalu putus asa, ketika banyak anak-anak yang kesusahan dalam belajar dan mengikuti pelajaran, mungkin saja itu karena kita sudah underestimate terhadap anak didik kita bukan? Semoga saja itu tidak.

Di Sokola Rimba Butet mengatakan istilah “sekolah untuk pergi”. Apa itu? Gampangnya seperti ini, sekolah mengajarkan hal-hal yang tidak bisa diimplementasikan dan diterapkan di lingkungan sekitar mereka. Jadi ketika kita sekolah dan mendapatkan ilmu, imu kita tak mampu diterapkan di lingkungan kita. Itu adalah salah satu faktor akhirnya manusia bermigrasi ke daerah lain, kota besar misalnya.

Pesan dari Butet Manurung selaku Founder Sokola RImba sendiri adalah “Penyeragaman bisa membunuh Keberagaman”

Selain itu beliau juga berpesan bahwa objek guru bukan lah siswa tapi permasalahan. Sepeti temanya Belajar dalam Mengajar. Dalam mengajar guru harus belajar tentang apapun yang siswa sampai kan dan ketahui, banyak hal yang kita bisa pelajari dari siswa, tentang hidupnya, tentang alam dan lingkungannya. Sehingga guru tidak hanya memberikan ilmu kepada siswa tapi mencharge diri dengan ilmu yang baru yang didapat dari gur.

Sudahkah kita para guru belajar dari siswa kita sendiri?

Salam ER.

You Might Also Like

0 komentar