TEMUKAN TEMPAT TERBAIK DI DUNIA DENGAN BELAJAR PENGINDERAAN JAUH MELALUI FITUR RUMAH BELAJAR SEBUAH MEMORI BERHARGA DARI SEORANG BAPAK

Oktober 20, 2020

Setiap disiplin ilmu memiliki kompleksitasnya sendiri-sendiri. Misalnya, matematika dengan rumus dan kerumitan hitungan angkanya, biologi dengan banyaknya nama ilmiah yang harus dihafalkan. Termasuk geografi, dengan luasnya materi yang harus dipelajari dari magma di dalam perut bumi hingga bintang di luar angkasa.

Beberapa materi di pelajaran geografi terkenal memiiki tingkat kesulitan tinggi, salah satunya adalah penginderaan jauh dan sistem informasi geografis. Penginderaan jauh sendiri menjadi sulit untuk disampaikan dalam pembelajaran di kelas dikarenakan ketiadaan media ajar yang menunjang pembelajaran ini, yaitu citra satelit maupun foto udara. Karenanya, banyak guru yang kebingungan ketika hendak menyampaikan materi ini, alhasil hanya pemberian materi (red- ceramah) tanpa mengaplikasikan penginderaan jauh secara kontekstual ke kehidupan peserta didik.

Dalam bahasa Jawa disebut “mengawang-awang” artinya adalah memberikan bayangan/ gambaran kepada seseorang sesuatu yang tidak pernah orang lain ketahui seperti apa sebelumnya tanpa disertai bukti dan contoh. Jadi selama ini siswa pun bertanya-tanya, seperti apa sih penginderaan jauh itu? Lalu buat apa saya mempelajarinya?

Karena itulah, dulu saya selalu gagal di materi penginderaan jauh dan sistem informasi geografi ini, padahal saya menyukai dan selalu mendapat nilai bagus dalam pelajaran geografi. Hingga Bapak saya, yang notabene bukan guru geografi menjelaskan sebuah analogi menarik. Begini analoginya, “penginderaan jauh itu mba, sama kaya mba ingin tahu kabar simbah, bude sama pakde di Kutoarjo atau pengen tahu hari ini Ade Candra di Bogor makan apa hari ini, udah bisa jalan belum? Gimana mba cari tahunya? Mba pergi gitu ke Kutoarjo atau ke Bogor?”

Saat itu aku menjawab, “tidak lah, telpon aja, nanti ke Bogor atau Kutoarjonya kalo libur sekolah”. Bapak menimpai, “Ya itu dia Mba penginderaan jauh itu, Mba ingin tahu tentang sesuatu/ seseorang yang jauh tanpa perlu Mba datang langsung ke tempatnya”.

Baru saya sadari, Bapak mengutip pengertian penginderaan jauh dari Lillesand dan Kiefer (1979) Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah atau gejala dengan jalan menganalisisi data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah atau gejala yang dikaji. Analogi almarhumah Bapak ini selalu saya jadikan apersepsi ketika saya hendak memasuki materi ini.

Solusi Penginderaan Jauh Paling Ideal

Idealnya dalam pembelajaran penginderaan jauh, guru perlu menghadirkan citra satelit atau foto udara kehadapan peserta didik. Masalahnya, selama ini guru dan pihak sekolah kebingungan mendapatkan citra satelit dan foto udara itu. Seiring berkembangnya teknologi dan informasi, semakin mudah saja citra satelit dan foto udara itu di dapatkan baik secara gratis maupun berbayar.

Banyak sekali situs maupun aplikasi yang menawarkan citra satelit penginderaan jauh, sebut saja Google Maps, Google Earth, SASPlanet, Waze dan berderet aplikasi yang bisa kita pilih. Angin segar buat pengguna dan pengunjung Rumah Belajar, karena Rumah Belajar memiliki satu fitur pendukungan yang mampu mengatasi setiap kegundahan sahabat rumah belajar dalam pembelajaran. Fitur tersebut adalah Wahana Jelajah Angkasa.

Dalam setiap pembahasan, wahana jelajah angkasa menampilkan gambaran langit dan objek-objek luar angkasa seperti bintang, planet dan galaksi. Padahal di pojok kiri bawah dari wahana jelajah angkasa, sahabat dapat menemukan pilihan menu, earth, planet, sky dan lainnya. Pilih sky, jika sahabat ingin membelajari antariksa dan pilih earth jika sahabat ingin berkeliling dunia.

Dalam pembelajaran Penginderaan Jauh kita perlu mengaktifkan menu earth, dan memperbesar bola dunia tersebut. Laman wahana jelajah angkasa bisa dikirimkan ke peserta didik sahabat rumah belajar. Kemudian, mintalah peserta didik untuk berselancar dan mencari dimana lokasi tempat tinggal mereka. Kelebihan dari Wahana Jelajah Angkasa ini, daripada maps bawaan Android kita adalah ‘masih bersih’. Maksudnya adalah tidak ada tanda atau keterangan yang mengganggu tampilan citra. Dan peserta didik tidak bisa mencari lokasi kota tempat tinggalnya dengan kotak penelusuran.

Jadi bisa dipastikan peserta didik benar-benar dapat menemukan sendiri, dimana Indonesia, dimana Provinsi Kepulauan Riau, pulau tempat tinggalnya hingga menemukan sebuah kotak kecil sebagai tempat terbaik di dunia, Rumah. Tahap selanjutnya ketika peserta didik menemukan rumahnya, beri mereka pertanyaan, “darimana kalian tahu kalo itu rumah kalian?”. Lalu mintalah mereka menuliskan deskripsi singkat itu, seperti, kotak warna biru, lalu ada jalan kecil mengarah ke darat, dan ada perahu terparkir dekat rumah.

Alasan yang diberikan oleh peserta didik itu termasuk dalam unsur-unsur interpretasi citra. Berikan materi melalui kelas maya, atau langsung melalui whatsapp grup untuk menambah pemahaman dan pengetahuan peserta didik. Beri reward dan tekankan ke peserta didik, bahwa cara kalian menemukan rumah kalian itu disebut dengan interpretasi citra. Dengan demikian, peserta didik akan dapat dengan mudah mengenali objek-objek di sekitar tempat tinggal mereka.

Coba berikan sebuah citra dari wahana jelajah angkasa kepada peserta didik yang bukan dari wilayah sekitar tempat tinggal mereka. Lalu, minta peserta didik untuk mengidentifikasi objek-objek yang ada di wilayah tersebut. Dengan demikian, kemampuan peserta didik dalam mengenali objek atau interpretasi citra akan meningkat.

Kegiatan ini, dapat melangkah ke tahapan selanjutnya yaitu sistem informasi geografi. Citra wilayah yang diberikan kepada peserta didik, ditambah dengan kertas kalkir ataupun mika plastic, kemudian minta peserta didik mendigitasi objek-objek yang serupa dengan berbagai warna yang berbeda-beda. Proses digitasi ini, bisa dilakukan secara individu maupun berkelompok. Di tahapan ini, peserta didik sedang belajar tentang sistem informasi geografis.

Setelah semua objek berhasil di digitasi, mintalah peserta didik mendesain layout peta. Penempatan Judul, skala, warna-warna hasil digitasi dan pemberian keterangan warna-warna tersebut atau disebut legenda. Dilengkapi dengan orientasi mata angin, garis tepi beserta sumber dan tahun pembuatan. Beri kesempatan kepada peserta didik untuk presentasi di depan kelas dengan menceritakan perjuangan mereka menyelesaikan peta tersebut dari awal hingga akhir. Beri tepuk tangan meriah dan ucapan selamat kepada peserta didik, bahwa kalian telah berhasil membuat sebuah peta.

Pengalaman baru ini akan memberi kesan kepada peserta didik. Mereka dapat bermain-main  teknologi dengan rumah belajar dan citra satelit di wahana jelajah angkasa. Kemudian mereka belajar untuk mengenali dan melatih kemampuan mental maps peserta didik. Peserta didik dapat menggambar selama proses digitasi dan pembuatan layout peta. Lalu peserta didik dengan sendirinya memahami pemetaan, penginderaan jauh dan sistem informasi itu sendiri seperti apa.

Dengan fitur Wahana Jelajah Angkasa, belajar penginderaan jauh tidak melulu menghafal dan “ngawang-ngawang” tapi langsung kontekstual. Menarik bukan? Bagaimana sahabat melakukan pembelajaran penginderaan jauh di kelas? Masihkah dengan metode konvensional?

Mari berpetualang dan menjelajah bumi dengan ilmu geografi agar lebih bermakna, di dukung dengan fitur wahana jelajah angkasa milik rumah belajar, petualanganmu akan tambah berwarna.


#rumahbelajar #PembaTIK2020 #PembaTIKlevel4

You Might Also Like

2 komentar

  1. Luar biasa bu, semangat terus utk berbagi dan menginspirasi☺️

    BalasHapus
  2. Keren euy tulisannya bu Riani...Smoga sukses ya bu

    BalasHapus