JEJAK GURINDAM DUA BELAS DI PULAU PENYENGAT - JEJAK LANGKAH KAKI PART 1

Juli 05, 2022

 


"Belum ke Tanjungpinang kalo belum ke Pulau Penyengat"

Seorang ibu di Tepi Laut, pernah berkata padaku ketika pertama kali menginjakan kaki di Tanjungpinang tahun 2017 silam. Setelahnya aku dan temanku memutuskan untuk berkunjung ke penyengat. Kali kedua aku datang dengan ibuku yang ingin melihat langsung tempat asal Gurindam Duabelas yang beliau baca ketika sekolah.

Ke Pulau Penyengat

Demaga Penyeberangan Pulau Penyengat di Tanjungpinang sangat dekat dengan Pelabuhan Sri Bintan Tanjungpinang, pintu masuk kapal Ferry. Dari pintu keluar pelabuhan kamu cukup belok kiri dan jalan kaki, setelah melewati Kantor Pos kamu belok kiri. Dari belokan tersebut sudah terlihat gerbang dermaga tersebut.

 
Gerbang Dermaga Pulau Penyengat di Tanjung Pinang dan suasana dermaga ketika kita menunggu keberangkatan pompong.

Menuju Pulau Penyengat kamu mending agak siangan, amannya jam 9 pagi lah karena menurut info di pagi hari air kering (surut). Aku belum pernah coba dan buktikan sendiri sih. So, di dermaga kamu beli tiket Pompong seharga Rp. 8000 (harga di bulan Juni 2022). Pompong akan diberangkatkan setelah kapasitas penuh 15 orang. Jika kamu rombongan mending sewa Pompong tersebut Rp. 120.000,- satu trip atau PP Rp 240.000,-. Kembali ya itu harga di bulan Juni 2022, bisa berubah kapanpun.

Atraksi di Pulau Penyengat

Sampai di pulau penyengat kamu akan langsung disambut Masjid Raya Sultan Riau tepat di ujung jalan Pelabuhan Pulau Penyengat. Di sekitaran Masjid ada Balai Kelurahan, tempat parkir becak motor untuk kamu yang pengen keliling pulau. Harga becak motor Rp 30.000,- .

Masjid Raya Sultan Riau Pulau Penyengat


Tenang saja, pak becak motor akan nungguin kamu ekplore kok. Sayangnya, jika menggunakan jasa Becak Motor, peberhentian utama ada 3 yaitu, Makam Raja Hamidah, Makan Raja Jakfar dan Balai Adat. Tetapi sebenarnya semua spot penting di pulau penyengat sudah dilalui sama rute becak motor. 

Jika kamu ingin puas eksplore aku saranin sewa motor deh, tahun 2017 itu seharga Rp. 30.000,- juga, entah naik atau tidak (maaf ya kemaren gak tanya) hehe.😅

Dengan sewa motor kamu bisa keliling pulau dan berhenti dimanapun kamu melihat spot kece dan menarik untuk disinggahi. Tenang aja, gak usah kuatir kesasar. Pulau penyengat udah ramah turis kok. petunjuk arah jalan dan papan-papan informasi sudah banyak di temui dan memudahkan pengunjung kaya kita budget hemat tanpa guide bisa jalan-jalan.


Kompleks Makam Raja Hamidah (Engku Putri) diambil tahun 2017, Makam Raja Ali Haji ada di dalamnya juga.

Kompleks Makam Raja Hamidah (Engku Putri) tahun 2022. Saya menyebut kompleks karena di dalamnya terdapat makam-makam lain berkaitan dengan Raja Hamidah.

Yuk,, silahkan kalian bedakan spot-spot yang bisa di singgahi antara dengan Bentor atau Motor Sewaan. Oh iya, ini aku bandingkan dengan perjalanan ku dahulu di tahun 2017 ya, mungkin ada yang lebih paripurna kelilingnya moon maaf deh..

Beberapa lokasi yang saya kunjungi di tahun 2017 dengan sewa motor, kita bisa berhenti sesuka hati dan berputar sampai bosan. Beberapa objek bahkan luput dari foto/dokumentasi. Ketika membuka folder foto tahun 2017 saya baru sadar, ada perbedaan jumlah foto di tahun ini dan tahun lalu.😂

Ini beberapa foto yang saya kunjungi di tahun 2022 dengan Bentor - Becak Motor

Seperti biasa, Makam Raja Hamidah itu pertama kali dikunjungi, komplek pemakaman ini juga ada Makam Raja Ali Haji penulis Gurindam 12 yang dari zaman kita sekolah selalu tersebut-sebut di buku teks bahasa Indonesia. Gurindam dari pasal satu hingga dua belaspun terpajang mengelilingi makam tersebut.

Ada bagian sejarah Pemerintahan Kerajaan Melayu yang tertinggal seperti Gedung Hakim Mahkamah Syariah Raja Haji Abdullah, Istana Kantor dan gedung mesiu. Lokasi ini tidak ada penjaganya, saat itu hanya bisa melihat dari luar, dan masuk di pelataran bangunan saja.

Selain itu ada Makam Raja Haji Abdullah, Makam Raja Ali Haji, Makam Raja Haji Fisabilillah dan Makam Raja Jakfar. Untuk masuk ke Makam Raja Jakfar, biasanya ada sekeranjang bunga dan air yang disediakan oleh penjaga dan kita bisa membayarnya seharga Rp. 10.000,- 

Dari empat makam yang saya jumpai Makam Raja Haji Abdullah tidak berani saya masuki karena tidak ada penjaga. Saya hanya melihat dari gerbang makam dan membaca kisah dari yang dituliskan di plank keterangan.

Apakah hanya makam yang ada di pulau Penyengat? tenang saja kamu bisa mengunjungi perigi putri, perigi air tawar yang ada di bawah Balai Adat dan pastiny Balai Adat. Lokasi ini biasanya menjadi favorit bagi wisatawan, khususnya saya. hehehe...

Rumah Panggung yang megah khas Melayu dengan hiasan kain warna merah, kuning dan hijau membuat Balai Adat ini sayat epik dimata saya. Disini kamu bisa menyewa baju adat Melayu hanya seharga Rp. 25.000,- dan berpose di pelaminan (?). Psst... Ada juga replika kamar putri hehehe...

Balai Adat Melayu Indera Perkasa-Pulau Penyengat

Yang paling buat betah adalah angin semilir di depan Rumah Adat adalah obat setelah letih berkeliling pulau. The Best View adalah birunya laut dan langit dari terasnya. Perfect..

Pemandangan di depan Balai Adat tahun 2022.

dari Pelantar Dermaga Depan Balai Adat Tahun 2017(bener ga sih namanya pelantar? hehe)

Awal dan akhir dari langkah di Pulau Penyengat adalah Masjid Raya Sultan Riau. Bangunan berwarna kuning dan hijau  tepat di depan gerbang selamat datang, pintu masuk dan keluar pulau ini. Di belakang bangunan Masjid ada beberapa makam juga. Di dalam masjid juga ada himbauan dilarang mengambil gambar. So hormati aturan dan larangan ya.

Gurindam 12

Aku tidak terlalu membaca tentang gurindam 12 sejak duduk di bangku sekolah. Ya,, hanya sebatas tahu tentang gurindam 12 itu karya sastra. itu saja. Pernah baca? pernah cuma tidak begitu meresapi. Setelah mengunjungi pulau ini saya baru membaca pasal per pasal nya. Ternyata asik dan memiliki petuah bijak didalamnya. 

Cerita gurindam 12 dapat kamu temui di makam Raja Ali Haji, penulis dari gurindam 12 tersebut yang berada di kompleks pemakaman Raja Hamidah. Selain itu kamu juga bisa membaca nya di Balai Adat Melayu. 

Tidak terlihat naskah asli dari gurindam 12 yang ditulis oleh Raja Ali Haji, akan tetapi masing-masing pasalnya ditulis dan dicetak di dinding batu sekitar makam beliau juga di Balai Adat Melayu. Kamu bisa membaca nya.

Akomodasi

Jika dilihat dari aplikasi perjalanan ada beberapa penginapan yang disediakan di pulau penyengat. Tetapi saya sendiri lebih memilih menginap di Tanjungpinang dan di siang harinya ke Pulau Penyengat. 

Jajanan Khas Pulau Penyengat must to try lah pokoknya...

Tempat makan atau warung makan di sepanjang pelabuhan banyak di jumpai. Toko souvenir, Oleh-oleh makanan khas pulau Penyengat-pun dijajakan di sepanjang jalan tersebut. Ada otak-otak gonggong dan makanan khas penyengat lain. maaf lupa nama. tapi rasanya hampir mirip seperti getuk goreng Sokaraja.

Yang disayangkan Toilet Umum agak susah di dapatkan,, saya pernah bertanya toilet di sebuah warung dan mengarahkan ke kamar mandi masjid. Yah well.. Tapi alangkah lebih baik jika ada toilet umum sendiri ya. 

Kesimpulan

Seluruh pulau ini siap banget untuk di datangi wisatawan, ada becak dan sewa motor. Katanya dulu ada sewa sepeda, tetapi sekarang sudah tidak ada, sayang sekali.Tapi mungkin sedikit peminatnya ya. lebih memilih menggunakan motor. 

Tanda arah jalan, Papan keterangan semua sudah tersedia lengkap jadi memang sudah siap sekali untuk wisata. Semoga masyarakat didukung pemerintah untuk terus melestarikan peninggalan sejarah di Pulau ini. Dan pengunjung semakin banyak dan tertarik untuk wisata sejarah dan ziarah kesultanan Melayu di pulau Penyengat.

So,,, Masa belum ke penyengat?

oh iya,, ada mitos, boleh percaya boleh tidak, JANGAN bawa pacar ke sini,, nanti putus katanya. hehehe... itu kembali ke kalian ya,, mau percaya atau tidak...

See you ini next trip... jangan lupa nonton trip ku di penyengat yang ini ya... 


#visitkepri #Tanjungpinang #PulauPenyengat 






You Might Also Like

0 komentar