PENGINDERAAN JAUH- SI KEPO NYA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

Agustus 01, 2022


Di Zaman media sosial seperti sekarang ini, semua informasi dapat diakses secara cepat dari seluruh penjuru dunia. Sebagai contoh, para fans BTS yang tersebar di seluruh penjuru dunia, selalu update kegiatan para member nya tanpa harus mengikuti setiap aktivitas mereka di Korea Selatan sana. Para ARMY, begitu fans mereka disebut hanya duduk manis di depan layar ponsel, laptop maupun televisi.

Tahukah kalian, dalam cabang ilmu geografi itu ada loh yang tingkat kekepoannya para fandom sama idol nya loh. Ah,,, anggap saja seperti itu. Ya dia adalah Penginderaan Jauh. Penginderaan jauh mulai dikenal sejak tahun 1919, pertama kalinya dengan foto udara yang diambil dari pesawat ataupun helikopter. 

Menurut American Society of Photogrammetry menyebutkan bahwa penginderaan jauh merupakan pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena dengan menggunakan alat tertentu untuk menghindari kontak fisik dengan objek atau fenomena yang diteliti.

Seperti saat terjadinya gempa besar di Aceh tahun 2004 dan gempa Donggala tahun 2018, salah satu metode yang digunakan untuk melihat berapa besar kerusakan yang terjadi di wilayah tersebut adalah dengan penginderaan jauh.

Komponen Penginderaan Jauh


Melihat dari definisi penginderaan jauh, maka untuk mendapatkan informasi maupun data suatu objek atau fenomena, kita membutuhkan seperangkat alat yang dapat kita gunakan. Dalam penginderaan jauh ada beberapa komponen (alat) yang dapat digunakan untuk dapat menangkap objek atau fenomenata, diantaranya adalah:

  • Sumber Tenaga

Seperti saat kalian memotret, butuh pencahayaan yang bagus agar objek foto kalian dapat terlihat dengan bagus. Begitupun dalam penginderaan jauh, butuh sumber tenaga sebagai energi penting dalam menangkap objek yang diteliti. 

Sumber tenaga dapat berassal dari sinar matahari biasa disebut dengan penginderaan jauh pasif.  Karena sumber tenaga ini bergantung pada kondisi cuaca, waktu, lokasi dan keadaan objek dalam menyerap sinar matahari.

Saat malam hari atau di dalam ruangnan, potografer biasanya membutuhkan bantuan lighting atau blitz sebagai alat bantu pencahayaan. Dalam penginderaan jauh, ada penginderaan jauh aktif dimana energi yang digunakan berasal dari sensor bukan dari objek.

  • Atmosfer
Interaksi antar objek dan sumber tenaga terdapat atmosfer yang berada diantara keduanya. Kondisi atmosfer juga berpengaruh pada interaksi antar sumber tenaga dan objek. Atmosfer dapat menyerap, memantulkan dan meneruskan cahaya matahari, oleh karenanya pengaruh atmosfer sangat bervariasi.

Pada penginderaan jauh dikenal dengan Jendela Atmosfer, merupakan bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang mampu melalui atmosfer dan dapat menyentuk objek atau fenomena di permukaan bumi.

  • Wahana
Wahana merupakan kendaraan yang membawa sensor saat perekaman objek atau fenomena. Sensor akan ditempelkan pada bagian tertentu dari wahana. Wahana penginderaan jauh berubah seringing berkembangnya teknologi, seperti dimulai dari era pesawat udara, helikopter dan balon udara berkembang dengan teknologi satelit. Belakangan penginderaan jauh memanfaatkan drone untuk melakukan perekaman objek.
  • Sensor
Tidak akan ada proses perekaman atau pemotretan tanpa kamera. Begitupun di penginderaan jauh, sensor adalah alat yang digunakan untuk merekam objek. Sensor sangat bervariasi bergantung fungsi dan kemampuannya. Kemampuan sensor dalam menangkap objek disebut resolusi. 
Setidaknya ada tiga resolusi sebagai dasar dari penginderaan jauh. Pertama, Resolusi Spasial merupakan kemampuan sensor dalam menangkap besar/ kecilnya objek. Semakin kecil objek yang mampu ditangkap maka resolusi spasial sensor tersebut sangat baik.
Kedua, Resolusi Spektral merupakan kemampuan sensor dalam menangkap pantulan cahaya atau pancaran spektrum warna dari objek. Dan yang ketiga, Spektrum temporal merupakan kemampuan sensor untuk dapat kembali merekam objek yang sama dalam rentang waktu tertentu.

  • Data dan Pengguna

 Hasil dari penginderaan jauh dapat digunakan oleh individu, kelompok maupun organisasi untuk beberapa kepentingan dan keperluan yang berbeda-beda. Pengguna data inilah penentu apakah data hasil penginderaan jauh ini dapat digunakan atau tidak.

Dalam menganalisis data hasil penginderaan jauh pengguna menyesuaikan dengan keperluan sesuai dengan bidang pengguna data. 

Jadi penginderaan jauh digunakan oleh geografi untuk memantau dan mengamati suatu wilayah/daerah serta fenomena-fenomena geosfer yang terjadi di wilayah tersebut.  Lalu bagaimana hasil penginderaan jauh itu bisa dibaca dan digunakan oleh manusia?

Simak posting selanjutnya ya.

 

You Might Also Like

0 komentar