INTERPRETASI CITRA-MEMAHAMI KENAMPAKAN WILAYAH DARI CITRA/ FOTO UDARA

Agustus 09, 2022


Saat menggunakan Google Maps, kita terbiasa dengan default dimana tampilannya hanya berupa jalan dan keterangan tentang tempat-tempat yang berada di wilayah tersebut. Saat kita ubah menjadi mode satelit, tampilan dari Google Maps akan menampilkan wilayah tersebut lebih detail seperti atap rumah, pepohonan, terkadang awan pun akan terlihat.

Selama mengamati objek pada citra/ foto udara, terkadang ada objek yang dapat langsung di kenali, seperti laut, hutan dan perumahan. Sungai dan jalan raya memiliki karakteristik yang hampir sama dan beberapa diantaranya dapat dengan mudah langsung dikenali pengguna.

Kegiatan mengkaji foto udara dan atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut menurut Estes dan Simonett merupakan definisi dari Penginderaan Jauh.
Dalam menganalisis citra Inderaja, beberapa objek tidak tampak pada citra tersebut seperti tertut bayangan dan awan. Untuk Objek yang sulit untuk dikenali secara langsung ada beberapa unsur interpretasi citra yang digunakan dengan memperhatikan karakteristik spektral dari objek tersebut.


Unsur-unsur Interpretasi Citra Penginderaan Jauh:
1. Rona/ Warna
Rona/ warna terjadi karena kemampuan objek dalam memantulkan/ memancarkan sumber tenaga dalam penginderaan Jauh. Pada citra maupun foto udara akan terlihat gelap dan terangnya objek.  Contohnya, badan air akan tampak dengan rona gelap pada foto pankromatik, hutan atau dedaunan akan terlihat gelap serta lapangan akan terlihat cerah.
Berbeda pada objek berwarna, vegetasi dan hutan akan terlihat berwana hijau, badan air berwarna biru, atap genteng akan berwarna coklat/ biru atau hitam bagi genteng yang sudah lama, dan sebagainya.

2. Tekstur
Menurut Lillesand dan Kiefer dalam Sutanto (1994: 138) menyebutkan bahwa tekstur merupakan frekuensi rona pada citra. Perubahan dan perbedaan gradasi warna yang ditunjukkan objek dalam citra/ foto udara. Tekstur dinyatakan dengan tingkat "Halus" bagi objek dengan rona yang tidak mencolok seperti air, lapangan, pasir, dan jalan. Selain itu juga dinyatakan dengan "Kasar" bagi objek dengan perbedaan rona yang mencolok, seperti hutan, semak belukar, dan perumahan.

3. Ukuran
Unsur Ukuran dilihat berdasarkan besar atau kecilnya, jarak, luas dari objek. Perbandingan dengan objek lain disekitarnya, atau memperhatikan dengan skala yang ada pada foto udara atau citra. Sebagai contoh, akan ada perbedaan ukuran dari bangunan antara rumah dengan gedung industri atau lapangan upacara dengan lapangan sepak bola.

4. Bentuk
Bentuk objek dalam citra maupun foto udara dapat dilihat secara jelas. Jalan dan sungai yang terlihat berbentuk panjang atau memanjang, rumah berbentuk kotak, sekolah umumnya berbentuk I, L dan U atau pohon kelapa akan terlihat seperti bintang.

5. Pola
Pola terlihat dari teratur tidaknya objek di foto udara/ citra. Kebanyakan pola terbentuk dari hasil perbuatan manusia dan beberapa terjadi secara alamiah seperti pola aliran air yang memanjang dan berkelak-kelok. Jalan akan teratur dan bercabang karena dibentuk oleh manusia.
Pola pemukiman di desa akan berbeda dengan pola pemukiman di kota. Pola pemukiman/ perumahan di perkotaan umumnya teratur dan rapi mengikuti jalan, sedangkan di desa cenderung tidak teratur. Begitupun dengan vegetasi, perkebunan karet, kopi, maupun kelapa akan terlihat berbaris teratur daripada vegetasi alamiah lain seperti hutan yang jarak antar pohon tidak teratur.

6. Situs
Masih menurut Estes dan Simonett dalam Susanto (1994:141) Situs merupakan letak suatu objek terhadap objek lain disekitarnya. Situs bukan merujuk ke objek langsung melainkan kaitannya dengan lingkungan sekitar objek yang diamati.
Contoh situs dari objek pemukiman terletak di sisi jalan, gerombolan pohon atau hutan yang berada di sekitar pantai/ tergenang air laut adalah hutan mangrove/ bakau.

7. Assosiasi
Untuk Assosiasi merupakan keterkaitan antara objek yang satu dengan objek lainnya, seperti mereka akan selalu ada menjadi penanda objek lainnya, simplenya seperti itu. Sebagai contoh, Lapangan luas sepak bola akan selalu terlihat gawang di kedua sisi gawang. Atau terdapat bangunan dimana terlihat jaringan rel kereta api yang banyak maka objek tersebut adalah stasiun kereta api.

8. Bayangan
Bayangan akan terlihat pada objek yang memiliki ketinggian. Terlihat atau tidaknya bayangan akan bergantung pada ketinggian objek, waktu perekaman dan sudut perekaman objek. Sebagai contoh pada daerah terjal akan terlihat bayangan yang menunjukkan areal lereng dan lembah. Gedung- gedung diperkotaan, gedung pencakar langit akan memiliki bayangan cukup panjang daripada rumah pemukiman satu atau dua lantai.


9. Konvergensi Bukti
Setelah menggunakan beberapa unsur interpretasi citra, objek akan semakin jelas dari hasil pengerucutan bukti-bukti. Sehingga pengamat akan dapat menarik kesimpulan objek yang sedang diteliti.
Setelah melakukan pengamatan, terdapat objek berbentuk kotak dengan tekstur halus dan pola teratur. Ada beberapa kemungkinan jika melihat ciri tersebut bisa berupa sawah siap tanam atau tambak. Melihat situs objek tersebut dekat dengan laut atau pantai dapat disimpulan bahwa objek tersebut adalah tambak. karena areal persawahan akan berada di dekat saluran irigasi.

Itulah beberapa cara kamu untuk mengetahui atau mengenali suatu objek di citra ataupun foto udara. Mungkin untuk pertama kalinya akan terasa membingungkan dan memusingkan. Banyak-banyak berlatih.
So, sekarang mari kita coba,
Buka Google Maps di Smartphone mu, kemudian buka lah lokasi dan zoom acak Gmaps mu, kemudian kenali objek tersebut. Objek apa kah itu?
Selamat mencoba.


You Might Also Like

0 komentar